Menjelang Hari Raya Idul Fitri, apa saja menu https://bogorklik.com/ yang sudah Anda persiapkan di meja makan nanti? Tidak bisa dimungkiri, ya, kecuali Lebaran memang tetap identik dan tidak lengkap rasanya tanpa aneka menu dan juga kudapan sedap favorit yang menggugah selera. Mulai berasal dari rendang, opor ayam, kue kering, dan aneka camilan khas daerah lainnya. Semua tentu setuju, kan?
Tapi tahukah Anda kecuali makanan yang dimakan terlebih sementara Lebaran, ternyata bisa jadi tidak benar satu penyebab munculnya jerawat? Kok bisa? Hal ini karena lebih dari satu tipe makanan bersama dengan bahan dasar tertentu, rupanya mempunyai takaran seperti gula atau lemak yang memadai tinggi dan pemicu jerawat, lho.
Ditambah momen seperti Lebaran pun sering sekali dijadikan sebagai ajang ‘balas dendam’ untuk makan besar dan banyak sehabis 30 hari kami merintis ibadah puasa. Jadi, Anda biasanya akan makan lebih banyak daripada sebelumnya. Siapa yang seperti ini?
Duh, jangan hingga momen hari kemenangan yang cuma setahun sekali ini perlu terlewatkan begitu saja, cuma karena satu-dua jerawat yang keluar tiba-tiba. Untuk itu, sebagai tidak benar satu usaha pencegahan munculnya jerawat, yuk, kenalan pernah bersama dengan beragam tipe makanan sebagai pemicu inflamasi datangnya jerawat!
1. Aneka kue kering
Lebaran tidak lengkap rasanya tanpa hidangan kue kering, seperti nastar, putri saju, sagu keju, dan lainnya. Rasanya yang sedap dan manis, sayangnya tidak “disukai” oleh kulit. Sebab kue kering yang biasanya mengfungsikan bahan dasar telur, susu, dan gula kaya akan lemak dan protein yang bisa menambah hormon insulin. Hormon insulin yang tinggi, bisa menghasilkan minyak berlebih terhadap kulit muka dan menyebabkan jerawat.
Sebagai alternatifnya, Anda bisa membawa dampak atau belanja kue bersama dengan berbahan dasar gluten-free dan dairy-free.
2. Makanan bersantan
Menu bersantan seperti opor ayam, gulai, maupun lontong sayur tidak bisa dipisahkan berasal dari Lebaran. Walaupun santan membawa dampak masakan gurih, tetapi sayangnya kaya akan lemak di dalamnya. Biar tidak sangat banyak lemak yang dikonsumsi dalam sehari, pastikan Anda termasuk menyelinginya bersama dengan makanan bergizi lain seperti buah dan sayur.
3. Makanan pedas
Tidak cuma makanan bersantan, makanan pedas pun seringkali jadi menu pelengkap sementara Lebaran. Apalagi sebagai pelengkap ketupat sayur bersama dengan telur balado dan sambal goreng ati. Walaupun nikmat, makanan pedas termasuk bisa menambah produksi minyak terhadap muka yang bisa membawa dampak jerawat.
4. Minuman Manis
Sudah banyak makan, paling sedap ditutup bersama dengan minuman manis nan segar. Es kolang-kaling, es campur, atau es buah rasanya begitu lezat. Meskipun begitu, takaran gula dalam minuman manis berasal dari sirup atau kental manis sangat tinggi. Jadi, jangan dikonsumsi sangat banyak. Selain itu, Anda bisa menukar minuman yang tidak kalah fresh bersama dengan es kelapa bersama dengan air jeruk peras bersama dengan gula sedikit atau tanpa gula sama sekali.
5. Keripik dan kerupuk
Rasa garing berasal dari keripik dan kerupuk bisa menambah selera makan. Sayangnya, karena digoreng bersama dengan minyak yang banyak, perihal ini bisa menambah produksi sebum terhadap jaringan kulit yang bisa membawa dampak jerawat.
Dari sejumlah makanan di atas, bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsinya sama sekali. Namun, pastikan mengonsumsi mestinya saja dan memperhatikan reaksi kulit. Khususnya bagi yang mempunyai kulit peka dan berminyak.
Putera Sampoerna Foundation Bantu Kembangkan Potensi Lebih berasal dari 30 Ribu Guru di Wilayah 3T bersama dengan School Development Program
Jakarta Guru merupakan sosok sentral dalam institusi pendidikan yang bisa menjalankan motivasi anak didiknya untuk belajar, dan terhadap pada akhirnya akan menambah kualitas pendidikan. Namun, untuk capai obyek tersebut, kualitas institusi pendidikan dan guru jadi aspek penting dan secara berkala kompetensi profesi mereka perlu terus diperbarui supaya sesuai perkembangan zaman dan cii-ciri generasi.
Tantangan peningkatan kompetensi profesi ini secara umum dihadapi oleh para guru di daerah, terlebih yang berada di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Putera Sampoerna Foundation (PSF), sebuah institusi bisnis sosial yang fokus terhadap pengembangan pendidikan, sejak 2001 sudah menjalankan beragam inisiatif, termasuk kolaborasi bersama dengan beragam mitra strategis dan juga program-program yang dikembangkan secara internal sebagai respons terhadap tantangan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan pengalaman tersebut, PSF memetakan persoalan yang dialami oleh para guru di daerah 3T.
“Kami, PSF, yakin bahwa pendidikan adalah kunci penting untuk kemajuan sebuah bangsa. Tapi kami lihat tersedia lebih dari satu masalah yang perlu berbarengan kami pecahkan,” demikianlah ungkap Chairman Board of Executives Putera Sampoerna Foundation George Yudistira Irawan ditemui terhadap Ramadan Media Gathering di Jakarta, Kamis (13/4).
Masalah peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia
Menurut dia, peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia masih terbentur bersama dengan lebih dari satu masalah seperti sulitnya akses pengembangan profesi bagi guru, proses manajemen sekolah yang kurang akuntabel, dan kurangnya akses pendidikan berstandar internasional. PSF sudah memperhatikan situasi ini dan berkomitmen beri tambahan solusi untuk menambah kualitas pendidikan Indonesia bersama dengan menjalankan program School Development Outreach (SDO).
“Melalui program School Development Outreach, kami sudah merangkul 33.661 guru di wilayah 3T supaya mereka lebih berdaya dalam keterampilan mengajar, mengelola sekolah, dan pengembangan karir, supaya nantinya akan berdampak kepada para murid dan pendidikan secara umum,” jadi dia.
Program SDO sendiri mempunyai tiga turunan kegiatan, yaitu teacher learning center, lighthouse school program, dan juga guru binar. Masing-masing program dibikin untuk tantangan-tantangan yang dihadapi para guru.
3 turunan program SDO
Head of Program & Development, Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach Juliana mengatakan bahwa Teacher Learning Center merupakan organisasi studi independen berupa struktural dan sistematis yang ditunaikan oleh guru terpilih sebagai solusi untuk menyikapi keterbatasan akses guru dalam meraih sarana pengembangan profesi.
Sementara, Lighthouse School Program merupakan program peningkatan kualitas sekolah secara holistik dan intensif untuk mewujudkan proses manajemen sekolah yang akuntabel. Sedangkan Guru Binar merupakan akses pelatihan guru lewat pelatihan terstruktur, terukur, sesuai bersama dengan kebutuhan, supaya para guru peserta Guru Binar bisa studi kapan saja dan di mana saja secara daring.
“Keterbatasan akses terhadap kualitas pelatihan guru adalah alasan kami menggelontorkan program-program ini,” kata Juliana.
Menurut Juliana, hingga sementara ini, ketiga program pengembangan guru PSF-SDO sudah beri tambahan efek positif dan terus-menerus bagi para guru. Lighthouse School Program sudah share praktik baik bagi peningkatan kualitas guru di Indonesia kepada lebih berasal dari 3.000 guru dan manajemen sekolah.
Selain itu, lebih berasal dari 16.000 guru dan manajemen sekolah sudah meraih akses pengembangan profesi berasal dari Teacher Learning Center. Juga, hingga sementara ini, lebih berasal dari 11.000 guru sudah aktif mengfungsikan platform Guru Binar dan memfasilitasi lebih berasal dari 40 kelas daring.
Manfaat yang dirasakan guru
Salah satu guru berasal dari wilayah 3T, Hilda Ilmawati, mengaku bahwa “TLC dan Guru Binar banyak beri tambahan bimbingan secara online supaya memadai menopang guru-guru di daerah 3T.”
Program-program PSF-SDO sangat dirasakan manfaatnya oleh Hilda sampai-sampai ia kini ditunjuk jadi Master Teacher TLC Karawang dan Guru Binar Ambassador PSF-SDO.
Sampai sementara ini, PSF-SDO sudah menopang program peningkatan kualitas pendidikan bersama dengan para mitra yang tidak cuma berasal berasal dari Indonesia, tetapi termasuk mancanegara. PSF-SDO menjalin kemitraan bersama dengan Education New Zealand (ENZ) untuk beri tambahan akses pelatihan kepada guru lewat Guru Binar.
Selain itu, lewat kemitraan bersama dengan Bakti BCA PSF-SDO termasuk sudah menyelenggarakan program pengembangan guru di wilayah Jayapura, Banyuwangi dan Lombok Barat.
“Pendidikan adalah tidak benar satu kunci utama pendorong kemajuan bangsa. Perlunya penanganan konkret terhadap masalah-masalah pendidikan. Kami mendambakan menyebabkan semua pihak berbarengan membangun pendidikan di Indonesia. Ini tanggung jawab bersama,” tutup George.